Civitas Akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah wal Irsyad (STAI DDI) Maros Berduka Cita Atas Meninggalnya Anregurutta Haji Sayyid Muhammad Rijal Assaggaf.

Civitas akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah wal Irsyad (STAI DDI) Maros berduka cita secara mendalam atas meninggalnya Anregurutta Haji Sayyid Muhammad Rijal Assaggaf. Beliau adalah ulama kharismatik yang pernah menjabat ketua STAI DDI Maros periode 2012-2021.

Sebagaimana informasi, kabar duka datang pada ahad malam yang dikabarkan keluarga dari Rumah Sakit AURI Dodi Sarjito sekitar pukul 22.22. Wita.

AGH Muhammad Rijal Assagaf (umumnya dikenal Puang Rijal atau Puang Ngawing) adalah ulama sepuh Nahdlatul Ulama dan Darud Da’wah wal Irsyad Kabupaten Maros. Lahir di Maros, 28 Februari 1955 dan wafat 11 September 2022.

Beliau adalah putra keempat dari Syekh Sayyid Abdul Mutthalib Assaggaf. Ulama yang lahir di Maros, 1 Januari 1925 dan wafat di Maros 13 April 1992 (usia 67 tahun). Ulama yang pernah menempuh pendidikan pesantren di pulau Salemo. Juga sebagai menantu salah satu ulama besar Sulawesi Selatan Allahuyarham KH. Muhammad Nur.

Anregurutta adalah alumni strata satu (Drs) Fakultas Syariah IAIN Alauddin Makassar tahun 1982. Di organisasi pelajar dan kemahasiswaan, pernah berkecimpung sebagai ketua BPM di kampusnya, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Kemudian pernah menjabat Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Maros tahun 2001 sampai 2010. Setelah pensiun sebagai PNS, beliau mengabdi sebagai Ketua STAI DDI Maros periode tahun 2012 sampai 2021. Dimana karirnya sebagai dosen STAI DDI Maros dimulai pada tahun 1998.

Anregurutta adalah ulama yang sangat dihormati banyak kalangan, dikenal banyak khalayak umum sebagai ulama alim, tawadhu, sabar, tenang, bijaksana dan berhati-hati dalam bicara. Keteladanan yang lain yaitu sangat menghormati tamunya, selalu tampil rapi dan penuh kesahajaan.

Ribuan orang dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, jamaah, masyarakat umum serta pejabat dan ulama datang melayat di rumah duka hingga mengantarkannya ke pemakaman.

Jenasah disalatkan di Masjid Daya Makassar dan di Masjid Almanar Kassi Maros. Adapun jenasah dimakamkan setelah azar di kampung halamannya di Kassi Kec. Turikale Kabupaten Maros. Setelah prosesi pemakaman selesai, ditutup dengan takziah dari Pengurus Besar DDI sekaligus pengasuh Pondok Pesantren DDI Mangkoso Anregurutta Dr. Muhammad Agus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *