
Maros – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinas Perpursip) Kabupaten Maros menggelar kegiatan kepenulisan yang bertujuan untuk menggali dan mendokumentasikan budaya lokal. Salah satu narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Lory Hendrajaya, dosen STAI DDI Maros yang juga aktif sebagai pegiat literasi. Kegiatan ini berlangsung dalam empat tahap dengan melibatkan 60 peserta dari berbagai unsur masyarakat seperti pelajar, mahasiswa, guru, TNI, masyarakat umum, dan komunitas literasi.
Selain Lory Hendrajaya, dua narasumber lainnya yang turut mengisi kegiatan ini adalah Bachtiar Adnan Kusuma, seorang penulis dan pegiat literasi nasional, serta Imam Zulkifli. Kehadiran mereka memberikan warna tersendiri dalam membekali peserta dengan teknik dan strategi menulis yang efektif, khususnya dalam konteks penulisan budaya lokal Kabupaten Maros.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat tahapan, yakni Tahap I berupa bimbingan teknis (Bimtek), Tahap II penulisan dan penelaahan hasil penugasan peserta, Tahap III evaluasi dan finalisasi tulisan, serta Tahap IV proses membukukan dan menerbitkan karya peserta. Setiap tahapan dirancang untuk membentuk ekosistem literasi yang berkelanjutan, mulai dari penguatan ide hingga menjadi karya tulis yang siap dipublikasikan.
Fokus utama kegiatan ini adalah penulisan konten-konten budaya lokal Maros seperti Barzanji, bahasa daerah, kuliner khas seperti roti Maros, destinasi wisata Rammang-Rammang, kearifan lokal Tudang Sipulung, tradisi Lette Bola, dan kekayaan budaya lainnya. Melalui kegiatan ini, para peserta diajak untuk turut berkontribusi dalam pelestarian budaya lokal melalui media tulisan.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Maros, Dr. Hj. Fitri Adhicahya, S.Ked., M.Kes. Turut hadir pula Ketua LPPM STAI DDI Maros, Abdul Rahman bersama mahasiswa yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap pelestarian budaya melalui literasi. Harapannya, kegiatan ini dapat mendorong lahirnya penulis-penulis lokal yang peduli dan aktif mengangkat budaya Maros ke tingkat yang lebih luas.
Laporan: Abdul Rahman