Implementasikan Konsep Desa Religi, MUI dan Baznas Kolaborasi Mahasiswa KKL STAI DDI Maros

Pembekalan mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah wal Irsyad (STAI DDI) Kabupaten Maros memasuki hari kelima. Momentum kali ini dibawakan secara panelis antara Ketua Baznas Maros KH. Said Patombongi, M.Sos dan Sekretaris MUI Maros KM. Ilyas Said, S.Ag.

“Makanya yang harus dimaksimalkan adalah zakat. Andaikan semua orang kaya memaksimalkan. Maka zakat akan memberi multi efek yang banyak. Karenanya zakat harus diserahkan kepada lembaga resmi”.Tutur Kyai Said Patombongi.

“Potensi zakat di Maros sebenarnya ratusan milyar pertahun. Potensi zakat menurut data luar biasa. Seperti zakat pertanian, empang, perkebunan, retail dan sebagainya. Kami butuh relawan seperti adek mahasiswa apalagi melalui cetakan digital, bukan hanya gerakan zakat konvensional”.

Sedangkan ketua STAI DDI Maros Muhammad Azmi menuturkan bahwa keberadaan MUI Kabupaten Maros dan Baznas Kabupaten Maros dalam memberikan materi pembekalan sebagai implementasi pelaksanaan kerjasama antara STAI DDI Maros dengan MUI dan Baznas Maros. Salah satu program yang akan dikerjakan bersama sama adalah desain pengembangan desa religi yang dilaksanakan di tiga desa di kabupaten Maros yaitu Desa Bonto Lempangan, Desa Borikamase dan desa Samangki, ketiga desa ini adalah pilot proyek MUI dalam pengembangan konsep desa religi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *