Kenapa “Mahasiswa” Bazar?

Bagi mahasiswa, pegiat organisasi atau juga khalayak umum. Mendengar kata “Bazar” mungkin sebuah istilah yang sudah lazim. Lalu apa tujuan bazar? kenapa harus bazar?, Apakah tidak punya kas khusus organisasi?, Apakah kampus tidak membiayai?,

Bazar merupakan kegiatan yang dilakukan individu atau suatu kelompok untuk mendapatkan tambahan anggaran ketika hendak mengerjakan suatu program lembaga.

Menurut KBBI, bazar berarti pasar yang sengaja diselenggarakan untuk jangka waktu beberapa hari; pameran dan penjualan barang-barang kerajinan, makanan, dan sebagainya yang hasilnya untuk amal.

Bagi organisasi mahasiswa (khususnya di internal kampus), tentu tidak memiliki orientasi keuangan semata. Bazar memiliki orientasi pendidikan untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha. Tidak hanya itu, secara tidak langsung akan melatih kecakapan kepemimpinan dalam menyelesaikan sebuah persoalan.

Bazar juga akan menjadi wahana edukasi tersendiri yang melatih strategi komunikasi, melihat peluang sesuai target pasar, dan kecakapan sosial dengan menjaring banyak orang serta persahabatan lintas organisasi.

Sebenarnya jika kita mau pelajari, anggaran kegiatan kemahasiswaan di kampus telah memiliki pos anggaran. Namun tentunya, tidak semua biaya itu harus mengakumulasi total kebutuhan kegiatan mahasiswa. Kampus pun punya keterbatasan dan pertimbangan yang proporsional, apalagi kampus swasta yang sumber anggarannya masih bersumber dari pembayaran mahasiswa. Bazar adalah cara-cara edukatif dan banyak dilakukan oleh teman-teman mahasiswa di perguruan tinggi negeri sekalipun. Yang tentunya setiap kampus memiliki aturan main tersendiri.

Ada nominal yang harus terbagi rata ke setiap organisasi mahasiswa yang terhitung tiap program dalam satu periode. Semenjak mubes, pelantikan, realisasi proker per proker hingga mubes kembali.

Solusi dan bentuk edukasi yang lain yang bisa menopang anggaran program kerja adalah swadaya, membuat proposal atau membangun kemandirian organisasi dengan membuat koperasi (usaha sederhana).

Kata pepatah, banyak jalan menuju Roma. Banyak cara untuk meraih cita-cita, yang boleh dikata masih menjadi tantangan jangka pendek itu. Tapi akan menjadi modal dalam meraih cita-cita sesungguhnya di kemudian hari. Bazar memang hal sederhana. Mungkin juga rupiahnya tidak seberapa, yang mahal adalah nilai-nilai perjuangannya, itu yang abadi dan akan menjadi modal sesungguhnya. Yang penting dengan cara-cara rasional, halal dan tanpa paksaan.

Wallahul Muwaffiq…..

Abdul Rahman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *