Kontrak Perkuliahan dan Komitmen Penyelesaian Studi Mahasiswa

Oleh : Abd Rahman, S.Pd., M.Pd

Setelah melewati proses pendaftaran, tes hingga serangkaian kegiatan mengawali perkuliahan seperti ospek atau istilah mutakhir (PKKMB, PBAK atau sejenisnya). Kini proses perkuliahan tahun akademik 2023/2024 dimulai di kampus-kampus. Baik PTN maupun PTS.

Segenap mahasiswa (khususnya mahasiswa baru) pelan-pelan dan dituntut adaptif banyak hal baru; suasana baru, orang baru, gaya hidup baru, sistem baru, hingga tempat tinggal baru (asrama, kos).

Akhir agustus atau awal september umumnya menjadi momentum awal memasuki proses perkuliahan pada program sarjana. Tentunya setelah sekian bulan bagi yang tahun ini lulus SMA/sederajat atau sekian tahun bagi yang pernah nganggur atau baru memutuskan ingin kuliah.

Menjadi mahasiswa baru merupakan satu kesyukuran tersendiri. Yang pastinya menjadi hal istimewa karena memperjelas kita punya orientasi hidup. Ini yang mahal dan tidak semua orang miliki. Barangkali ada yang punya orientasi dengan cita-cita besar tapi hanya tumbuh di dalam dunia angan-angan dengan gaya hidup rebahan. Ini disorientasi hidup.

Seperti biasanya, awal kuliah dan proses pembelajaran di kelas dimulai dengan kontrak perkuliahan dan pengantar pembelajaran (perkenalan diri, dasar-dasar mata kuliah). Pertemuan ini dikemas dengan suasana santai dan tidak terlalu serius. Tapi sangat penting untuk menjadi bagian pertemuan kuliah perdana. Tujuannya agar tercipta suasana yang positif dan komunikatif antar mahasiswa dan dosen. Selain itu, ini bagian dari upaya melahirkan komitmen bersama dan suasana nyaman dalam pembelajaran tanpa kesan otoriter maupun stigma sikap eksklusif seorang dosen. Harmonisasi juga penting, termasuk dalam pembelajaran.

Dalam pertemuan ini pula, sangat penting bagi seorang dosen mentransformasikan nilai-nilai positif ke mahasiswa agar mampu belajar dengan baik dan serius menempuh pendidikan hingga selesai.

Lantas apa yang hendak kita lakukan dan komitmen seperti apa yang semestinya setelah memilih menjadi mahasiswa baru?

Pertanyaan pamungkas dan reflektif ini menjadi penting untuk kita jawab, sebab bagi saya, menjadi mahasiswa tidak mudah.

Kuliah lazimnya kita pahami berat, sebab butuh waktu panjang dan modal banyak. Tapi modal yang dimaksud di sini bukan semata materi. Bagi saya ini komponen kedua. Sebab faktanya tidak sedikit anak orang berada tidak memiliki kesempatan kuliah. Contoh lain, tidak sedikit yang telah memiliki beasiswa gagal menyelesaikan studi tepat waktu. Ini fakta padahal modal telah dijamin (sebagian atau keseluruhan). Ini realitas.

Komponen utama ketika menjadi mahasiswa adalah soal niat. Bagian penting lainnya dalam komponen ini adalah karakter; semangat, kedisiplinan dan keuletan mengatur waktu (kerja, beroganisasi, baca buku, kajian, dan sebagainya). Komponen ini menjadi penting untuk dilahirkan dalam bentuk komitmen. Komitmen memulai kuliah hingga selesai.

Kuliah itu membutuhkan waktu yang oanjang dan proses demi proses. Dari pendaftaran, tes, orientasi awal (ospek atau istilah lainnya) hingga wisuda (patut menyandang gelar sarjana). Diri sendirilah yang menjadi kunci dan pemegang kendalinya. Jangan sampai tekad setengah-setengah dan gampang putus asa. Tantangan sedikit sudah patah lalu kuliah berhenti di tengah jalan.

Menjadi mahasiswa baru, mulailah dengan mengucapkan basmalah, lalu niatkan dalam hati yang tulus diiringi ikhtiar sunguh-sungguh dan sebaik-baiknya. Sejak jadi maba, jangan berniat menjadi mapala (mahasiswa paling lama). Jika terpaksa, jangan sampai melewati masa studi tujuh tahun (Permendikbud 3/2020). Jangan sampai drop out (DO) atau nama/nim hilang di Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT).

Kualleangi Tallanga Na Toalia, salah satu falsafah hidup orang Makassar yang telah tumbuh menjadi nadi dan ruh mengarungi hidup. Sisa memegang kuat nilai-nilai prinsip perjuangan itu.

Senantiasa bertawakkal dan berdoa mengharap ridha Allah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sang Pemilik segala-galanya. Semoga perjuangan kita senantiasa mendapat rahmat-Nya.

Wallahul Muwaffiq ila Aqwamith Thariq
Wabillahi Taufiq Wadda’watuh wal Irsyad

Abdul Rahman
Mahasiswa S3 Ilmu Linguistik Universitas Hasanuddin/Dosen STAI DDI Maros/
Sahabat Alumni PMII Maros

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *