Alwi bin Daud, dosen Faculty sejarah University of Malaya Malaisya bersikaturrahim sekaligus menjadi narasumber kuliah tamu di Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah wal Irsyad (STAI DDI) Maros. Kegiatan ini membincang perjumpaan Bugis, Makassar dan Melayu di Aula STAI DDI Maros, (Kamis, 01/09/2022).
Alwi bin Daud diterima langsung oleh pejabat struktural STAI DDI Maros seperti ketua, wakil ketua I dan II, Kaprodi, LPM, LPPM serta sekitar seratusan mahasiswa. Kegiatan ini dimoderatori oleh Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros Ismail Suardi Wekke.
Ketua STAI DDI Maros sangat mengapresiasi kedatangan Alwi bin Daud sebagai salah seorang akademisi dan peneliti dari Malaisya dan akan meneliti tentang sejarah, budaya dan beberapa kearifan lokal Bugis Makassar.”Banyak hal yang bisa kita diskusikan diantaranya tentang koloborasi riset atau tentang bagimana hubungan pendidikan di Bugis, Makassar dan Melayu. Ini adalah kesempatan yang baik. Kegiatan kuliah tamu ini juga merupakan sebagai kegiatan pra perkuliahan tahun akademik 2022/2023. Kami ucapkan selamat datang di kampus STAI DDI Maros,”
Alwi bin Daud tampil mengupas beberapa corak perjumpaan masyarakat Bugis, Makassar dan Melayu seperti karakter sosial, kemiripan budaya, kemajuan pendidikan dan sejarah yang akan menjadi fokus penelitiannya sebagai orang memiliki latar keilmuan sejarah dan sementara proses penyelesaian studi program Ph.D.
“Tujuan saya ke Sulawesi Selatan untuk melakukan penelitian tentang kearifan lokal (local wisdom) syair perang Makassar, naskah Melayu, naskah Bugis Attoriolong di Bone, Lontara Lampe Gemmena, dan Naskah Sinrili, kita harus belajar dan menghargai sejarah,” ujar Alwi bin Daud.
Kegiatan ini juga merupakan pertemuan awal dalam rangka student mobility beberapa kampus, khususnya STAI DDI Maros ke Thailand, Singapura dan Malaisya. Adapun University of Malaya adalah salah satu kampus yang akan dikunjungi.