Program pelatihan tata kelola taman baca masyarakat (TBM) menjadi bagian dalam sesi Literasi Santri di Pondok Pesantren DDI Cambalagi. Hal ini menjadi komplemen yang akan mendorong minat berliterasi secara meluas.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Wakil Ketua III STAI DDI Maros sekaligus Ketua Forum Taman Baca Masyarakat Rahmat Rizal
“Dalam pertemuan ini lebih banyak dilakukan diskusi tentang pengelolaan perpustakaan/TBM di desa masing-masing,” tutur Rahmat Rizal.
Sedangkan menurut pengelola perpustakaan desa Ampekale bahwa memang kita harus lebih fokus kepada peningkatan minat baca masyarakat karena pengunjung sudah antusias ke perpustakaan desa Ampekale. Apalagi sudah disiapkan wifi gratis, hanya saja masih digunakan untuk main games, belum untuk kegiatan produktif.
Selain itu, di Desa pajjukukang mulai dari kepala desa dan BPD sangat mendukung kegiatan perpustakaan dengan dibangunkan perpustakaan yang sudah terpisah dengan kantor desa. Disana juga disediakan wifi gratis komputer 4 unit yg setiap saat bisa digunakan oleh warga. Pada dasarnya semua sepakat bahwa dukungan pemerintah khususnya kepala desa sangat diperlukan untuk membangun budaya literasi warga masyarakat.
Diakhir kegiatan pemateri memberikan kesimpulan bahwa gerakan literasi dan istilah perpustakaan maupun taman baca masyarakat memang penting sebagai kegiatan sosial tetapi harus dikelola secara profesional untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan partisipasi masyarakat.
*Rahman/LPPM