
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Semester I melaksanakan kegiatan outing class di Taman Purbakala Leang-Leang, Kabupaten Maros. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai sejarah dan kebudayaan yang relevan dengan Pancasila kepada mahasiswa sebagai calon pendidik, (Maros, 18/11/2024).
Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga diajak untuk memahami keterkaitan antara pelestarian budaya lokal dengan pembelajaran di tingkat sekolah dasar.
Selain itu, diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa terkait cara mengintegrasikan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan dasar, sekaligus memperkuat rasa cinta terhadap warisan budaya bangsa.
Dosen Pengampu Mata Kuliah, Sri Wahyuni Syukur menjelaskan bahwa lokasi yang cukup strategis dan cukup tenang menjadi salah satu alternatif proses pembelajaran ini dilakukan. Mahasiswa juga turut mengamati berbagai warisan budaya yang ada di Taman Purbakala Leang-Leang. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang baru pertama kali datang dan menyaksikan beberapa peninggalan sejarah tersebut.
“Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan semangat belajar mahasiswa dengan suasana yang berbeda melalui pendekatan yang dekat dengan alam. Lokasi yang strategis dan tenang menjadikan Taman Prasejarah Leang-Leang sebagai pilihan ideal untuk pembelajaran berbasis luar ruangan ini,” Tutur Dosen Lukusan Pascasarjana UNY tersebut.
Sri Wahyuni Syukur melanjutkan bahwa mahasiswa diajak untuk menggali nilai-nilai sejarah dan budaya dari situs prasejarah Leang-Leang. Selain melaksanakan proses pembelajaran, mahasiswa juga mengamati berbagai warisan budaya yang ada, seperti lukisan cap tangan dan babi rusa yang menjadi bukti kehidupan manusia purba. Bagi beberapa mahasiswa, ini merupakan pengalaman pertama mereka mengunjungi situs bersejarah tersebut, yang menambah antusiasme mereka dalam mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari mahasiswa karena merasa mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan edukatif di tempat yang bersih dan terawat. Mahasiswa juga mengapresiasi upaya untuk mengenalkan lebih dalam tentang sejarah dan budaya lokal yang ada di Kabupaten Maros. Pendekatan ini diharapkan mampu memperkaya wawasan mahasiswa sebagai calon pendidik, khususnya dalam mengintegrasikan nilai-nilai sejarah ke dalam pembelajaran.
Pembelajaran berbasis outdoor ini diharapkan dapat menjadi model alternatif bagi kegiatan akademik di masa depan. Selain memberikan suasana belajar yang menyegarkan, kegiatan ini juga mampu menanamkan rasa cinta terhadap sejarah dan warisan budaya, sekaligus memperkuat pemahaman mahasiswa tentang pentingnya pelestarian budaya lokal.
Laporan: Sri Wahyuni Syukur