Keprihatinan terhadap kondisi dan eksistemsi bahasa daerah dan bahasa Indonesia masa kini khususnya di tempat-tempat wisata mendorong salah satu akademisi STAI DDI Maros untuk meneliti hal tersebut.
Kali ini menjadikan wisata Rammang-Rammang Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros menjadi objek penelitian. Sebagaimana diketahui bahwa Rammang-Rammang menjadi destinasi favorit dan populer di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan. Apalagi telah diresmikan sebagai kawasan taman geopark dunia.
Abdul Rahman merupakan salah seorang dosen bahasa Indonesia STAI DDI Maros. Abdul Rahman tampil mempresentasikan abstrak penelitiannya di depan peserta konferensi Internasional dari berbagai kampus di Indonesia dan akademisi tuan rumah di Fatony Iniversity, Pattani Thailand (01/11/22).
Abdul Rahman menjabarkan bahwa seiring Rammang-Rammang berkembang menjadi kawasan wisata nasional bahkan internasional, terdapat tantangan dan peluang. Dalam aspek tantangannnya tentu akan bersampak pada identitas kebudayaan khususnya bahasa Indonesia bahkan bahasa daerah.
“Karenanya, melalui implementasi tri darma perguruan tinggi LPPM STAI DDI Maros hendak mendorong hal tersebut sabagai referensi akademik agar mampu menjalankan roda pariwisata di Maros tapi juga memperhatikan salah satu aspek identitas kebahasaan,” tutur rahman.