Unit Kegiatan Mahasiswa Mahasiswa Pecinta Musollah (UKM MPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah wal Irsyad (STAI DDI) Kabupaten Maros sukses terselenggara. Kegiatan berlangsung khidmat di Aula Kampus, (28/12/2023).
Ketua UKM MPM Adhe Syahputra dalam sambutannya memberikan pesan dan kesan selama masa jabatannya dan kepada ketua periode kepengurusan berikutnya. Ia menyampaikan bahwa selama masa jabatannya ia merasakan banyak perubahan terutama mengenai keahlian dalam berdakwah.
“Saat pertama kali terjun berdakwah ke masyarakat itu berkat adanya organisasi MPM (Mahasiswa Pecinta Mushalla) STAI DDI Maros. Ini yang betul betul menjadi wadah pengembangan potensi dirinya.Terimakasih sebanyak-banyaknya kepada organisasi MPM yang benar-benar membawa perubahan besar ke arah yang lebih baik di dalam hidupnya dan tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada pengurus dan teman-teman yang menjadi support systemnya selama menjabat sebagai ketua UKM MPM STAI DDI Maros.
Sedangkan Pembina UKM MPM Ustad Muhammad Amin, S.Ag., MM hadir membuka kegiatan. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa hendaknya generasi MPM (mahasiswa pecinta mushalla) lebih memperhatikan dan mencintai mushalla atau dalam artian fokus mengurus mushalla dengan baik dikarenakan banyak generasi muda ataupun mahasiswa yang mendengarkan panggilan shalat (memasuki waktu shalat) akan tetapi masih banyak yang menunda atau bahkan meninggalkan panggilan tersebut dengan berbagai alasan.
“Jadi sekiranya untuk mahasiswa yang memasuki organisasi MPM ini harus lebih menghidupkan mushalla tentang bagaimana caranya agar mahasiswa dan mahasiswi kita hatinya bisa terikat untuk melaksanakan ibadah di mushalla kita yang diberi nama “Al Ma’arif” dan terus mengabdi bekerja dengan ikhlas mengerjakan kebaikan kebaikan seperti merawat mushalla. Ibaratnya seperti membakar dedak di mana saat di bakar asapnya tidak terlihat jelas akan tetapi terbakar ke dalam, berbeda dengan orang yang membakar bensin di mana asapnya terlihat sangat jelas, maknanya orang yang melakukan kebaikan untuk agama dan tidak terpublikasikan kepada orang di sekitarnya tapi ia akan terbalaskan di akhirat karena niatnya semata mata ikhlas karena Allah,” saran Ustad Muhammad Amin.
“Orang yang melakukan kebaikan untuk dunia atau hanya ingin dilihat orang lain maka bisa saja ia tidak mendapatkan kebaikan untuk akhiratnya karena niatnya hanya untuk manusia semata,” Sambung beliau.
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Mewujudkan Pemimpin yang Berpaham Aswaja dan Bertanggung Jawab Menjalankan Amanah”. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Mewujudkan Pemimpin yang Berpaham Aswaja dan Bertanggung Jawab Menjalankan Amanah”.
Adapun hasil mubes terpilih Ustad Sunil Khan. Salah seorang mahasiswa PAI semester III yang telah aktif berdakwah dan juga dikenal sebagai hafidz Quran.
Laporan: Istiraqyah
Editor: Rahman