Dewan Pendidikan Kab. Maros bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Dakwah Wal-Irsyad (STAI DDI Maros), Universitas Muslim Maros, Sekolah Tinggil Ilmu Administrasi Abdul Haris, Karang Taruna, dan IKA BKPRMI sukses gelar kegiatan Diklat Perpustakaan yang di laksanakan di Perpustakaan Daerah Kabupaten. Maros. Dengan tema “PENINGKATAN KAPASITAS PERPUSTAKAAN DESA & PERPUSTAKAAN PEMUDA. (Selasa, 23, Agustus, 2022).
Kegiatan ini di hadiri beberapa Elemen Organisasi Kemahasiswaan dan Pustakawan Desa yang ada di Kabupaten Maros. Di Antaranya DEMA STAI DDI Maros, BEM FKIP UMMA, BEM FAPERTAHUT UMMA, MPM STAI DDI Maros, SEMA STAI DDI Maros, HMP PAI STAI DDI Maros, PC PMII Kabupaten Maros, HMI Cabang Maros, pengelola perpustakaan Desa Salenrang dan Desa Bunga Eja.
Perpustakaan yang di inisiasi oleh Dewan pendidikan Kab. Maros mengundang Pemateri yang sampai hari ini tetap Eksis di Dunia Literasi yakni, Rahmat Rizal. SS., M. Si selaku Anggota Dewan Pendidikan sekaligus Ketua TBM Kab. Maros. Bachtiar Adnan Kusuma, S.Sos., MM selaku Perwakilan IKA BKPRMI Kab. Maros sekaligus Tokoh Literasi Nasional.
Perpustakaan merupakan sebuah pusat informasi bagi masyarakat untuk menghimpun berbagai sumber informasi, mengelola, serta melestarikan dan menyebarluaskan informasi bagi seluruh masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam proses memperluas wawasan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Muh. Khairullah selaku Ketua DEMA STAI DDI Maros yang menjadi peserta dalam kegiatan Diklat Perpustakaan mengatakan “saya bersyukur bisa ikut dalam kegiatan yang di inisiasi oleh Dewan Pendidikan Kab. Maros karna bisa mendapat wawasan dan pengetahuan baru untuk mengembangkan taman baca Tamvan Sipakainge’ yang saya bentuk di kampus sejak tahun 2020.”
“Semoga Dewan Pendidikan bisa lebih memberikan hal yang bermanfaat untuk mahasiswa dan masyarakat khususnya.” Tutup kata Aktivis PMII tersebut.
Rahmat Rizal. SS,. M. Si sebagai Pemateri dalam kegiatan Diklat Perpustakaan sekaligus anggota Dewan Pendidikan Kab. Maros mengatakan,
“TBM tidak hanya menyediakan bahan bacaan, tetapi juga membantu menumbuhkan minat dan kegemaraan membaca masyarakat. Dengan kata lain, TBM diharapkan ikut berperan serta dalam membentuk masyarakat belajar sepanjang hayat sehingga wawasan, pengetahuan, dan keterampilan mereka terus berkembang selaras dengan perkembangan peradaban manusia. Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa Taman Bacaan Masyarakat memang pekerjaan sosial. Tapi tata cara mendirikan dan mengelolanya harus profesional. Agar bisa diukur kemajuan dan dampaknya buat masyarakat.”
Di akhir sesi di adakan foto bersama sebagai bentuk silaturahim dan keakraban sesama manusia.