
Maros, 27 Juni 2025 — Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DDI Maros melaksanakan kegiatan Student Mobility & Benchmarking ke berbagai perguruan tinggi dan institusi pendidikan di Pulau Jawa, mulai Sabtu, 28 Juni hingga Ahad, 6 Juli 2025. Kegiatan ini melibatkan unsur pimpinan kampus, dosen, serta mahasiswa dari berbagai program studi. Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan akademik, membangun jaringan kerja sama antar lembaga, dan menumbuhkan semangat visioner dalam pengembangan pendidikan tinggi berbasis keislaman.
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua STAI DDI Maros, Muhammad Azmi, S.Pd.I., M.Pd.I., memulai perjalanan dari Kampus STAI DDI Maros menuju Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, lalu menyeberang ke Surabaya menggunakan kapal laut. Setibanya di Surabaya, peserta mengunjungi Masjid Al Akbar, salah satu masjid terbesar di Indonesia, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Pesantren Tebuireng, Jombang, untuk ziarah ke makam tokoh-tokoh nasional seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahid Hasyim, dan Gus Dur.
Rangkaian kunjungan akademik dimulai pada 1 Juli 2025 dengan agenda seminar dan penjajakan kerja sama (MOU) di UIN Syekh Wasil Kediri dan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Kemudian dilanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta untuk kunjungan ke UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Islam Indonesia (UII). Selain menjalin kerja sama, peserta juga memperoleh wawasan baru melalui sesi ngaji filsafat bersama Dr. Fahruddin Faiz di Masjid Jenderal Sudirman Yogyakarta.
Tidak hanya itu, peserta juga mengunjungi berbagai situs budaya dan sejarah, seperti Candi Borobudur. Pengalaman ini memberikan dimensi kebudayaan yang memperkaya perspektif mahasiswa sebagai calon akademisi dan pendidik. Perjalanan dilanjutkan ke Semarang dengan agenda kunjungan ke Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan salat Jumat di Masjid Agung Jawa Tengah, yang menjadi salah satu ikon spiritual dan arsitektur Islam di Indonesia.
Ketua LPPM STAI DDI Maros, Abdul Rahman, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memperluas cakrawala berpikir mahasiswa dan dosen. “Selain memperluas jaringan akademik, kegiatan ini memberi pengalaman konkret tentang atmosfer pendidikan tinggi di luar Sulawesi. Kita juga menstimulasi mahasiswa agar berpikir global dan membangun motivasi belajar yang kuat, pada kesempatan ini, mahasiswa akan tampil presentasi sesuai kompetensi keilmuan dan hasil riset dengan topik Pendidikan, Studi Islam dan Kebudayaan” ujarnya.
Rombongan juga berkesempatan menjajaki kerja sama dengan lembaga kursus Bahasa Inggris (Botanic English) di Kampung Inggris, Pare, Kediri. Ini merupakan bagian dari strategi penguatan kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa sebagai bekal menghadapi tantangan global. Selain itu, penggunaan moda transportasi kapal laut memberi pengalaman unik kepada peserta.
Adapun peserta kegiatan terdiri atas 27 orang yang berasal dari unsur pimpinan kampus, dosen, dan mahasiswa dari Prodi PAI, PGMI, dan HKI. Dengan terselenggaranya program ini, STAI DDI Maros berharap mampu melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki pengalaman luas, wawasan lintas budaya, dan kesiapan menghadapi tantangan pendidikan di era globalisasi.