
Maros, 26 Juni 2025 — Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HMP PAI) STAI DDI Maros bekerja sama dengan Komunitas Teknologi Informasi (KOMIT) Komisariat STAI DDI Maros sukses menyelenggarakan kajian bertema “Literasi Digital dan Pemanfaatan AI” pada Kamis, 26 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung di Ruang HKI Semester 4 Kampus STAI DDI Maros dan bertujuan meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya penguasaan teknologi digital serta optimalisasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kajian ini, Nur Fauzan selaku pemateri membuka sesi dengan membahas fenomena umum dalam penggunaan teknologi digital, yaitu kecenderungan fear of missing out (FOMO) yang kerap dialami para pengguna. “Bayangkan, handphone yang kita beli dan gunakan sehari-hari sering kali tidak benar-benar kita pahami fungsinya secara mendalam. Kita jarang bertanya, ‘Untuk apa sebenarnya alat ini?’ Alih-alih memanfaatkannya secara optimal, kita justru terjebak mengikuti tren tanpa arah,” ujar Fauzan.
Fauzan mengaitkan fenomena tersebut dengan kondisi brain rot, yaitu ketergantungan terhadap teknologi yang berpotensi menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Ia juga mengangkat kisah Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, yang menciptakan platform media sosial tersebut sebagai solusi atas kesulitannya dalam berinteraksi langsung akibat sifat introvertnya.
Memasuki sesi berikutnya, Fauzan menjelaskan peran AI dalam dunia pendidikan, terutama dalam mendukung peningkatan produktivitas. Ia menyampaikan bahwa AI bukanlah entitas yang lebih cerdas dari manusia, melainkan alat yang bekerja dengan memanfaatkan big data untuk memberikan respons yang cepat dan relevan. “Berbeda dengan mesin pencari konvensional seperti Google yang hanya menyajikan judul dan ringkasan, AI mampu memberikan informasi yang lebih mendalam dan terpersonalisasi,” jelasnya.
Fauzan juga menekankan bahwa AI bekerja dengan menganalisis data dan jejak digital pengguna untuk menyajikan rekomendasi yang sesuai. “Saat Anda mengajukan pertanyaan, AI akan terlebih dahulu menelusuri aktivitas digital Anda agar jawaban yang diberikan relevan dengan kebutuhan dan minat Anda,” tambahnya.
Melalui kajian ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih kritis dan bijak dalam memanfaatkan teknologi digital, sekaligus mampu mengoptimalkan AI sebagai alat pendukung produktivitas dan pembelajaran. Dengan pemahaman yang baik, generasi muda diharapkan dapat menghindari dampak negatif digitalisasi serta memanfaatkan berbagai peluang yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi.
Kajian ini dinilai berhasil memberikan wawasan baru bagi para peserta mengenai pentingnya penggunaan teknologi secara sadar. Melalui penyampaian materi yang interaktif, mahasiswa diajak untuk tidak sekadar menjadi pengguna pasif, melainkan juga menjadi pengguna yang bertanggung jawab dan kreatif dalam menghadapi era digital yang terus berkembang.
Laporan: Zakaria, Ketua HMP PAI STAI DDI Maros