
Makassar – Dua dosen praktisi sekaligus alumni STAI DDI Maros, Salmiah dan Sudarmin, resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Pendidikan setelah berhasil mempertahankan disertasi mereka pada sidang promosi doktor di Pascasarjana Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Prosesi akademik ini berlangsung di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar, Sabtu, 03 Mei 2025.
Salmiah berhasil menyelesaikan disertasinya yang berjudul Pengembangan Modul Ajar IPAS Berbasis Kearifan Lokal untuk Penguatan Karakter Murid di Sekolah Dasar. Dalam sidang tersebut, ia memaparkan pentingnya integrasi kearifan lokal dalam proses pembelajaran untuk membentuk karakter siswa sejak dini. Sementara itu, Sudarmin mengangkat tema yang sejalan dengan pendekatan budaya lokal melalui disertasinya yang berjudul Pengembangan Modul Ajar Pendidikan Pancasila dengan Integrasi Budaya Lokal Mattabe Suku Bugis Makassar untuk Penguatan Nilai-nilai Karakter pada Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Maros.
Sidang promosi doktor tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Rektor I Unismuh Makassar, Prof. Dr. H. A. Syukri Syamsuri, M.Hum., yang juga memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi kedua promovendus dalam pengembangan pendidikan berbasis budaya lokal. Dalam sidang itu, keduanya menunjukkan pemahaman mendalam terhadap isu-isu pendidikan karakter di tingkat dasar dengan pendekatan kontekstual.
Kebahagiaan dan kebanggaan atas capaian ini turut dirasakan oleh keluarga besar STAI DDI Maros. Ketua STAI DDI Maros bersama Ketua I, Ketua II, Kaprodi, LPM, LPPM, serta para dosen, staf, dan mahasiswa hadir langsung memberikan dukungan moral dalam sidang tersebut. Hal ini menjadi bukti nyata sinergi dan solidaritas di lingkungan akademik STAI DDI Maros.
Capaian akademik ini menambah deretan doktor di STAI DDI Maros dan menjadi inspirasi bagi sivitas akademika untuk terus mengembangkan kapasitas keilmuan, khususnya dalam bidang pendidikan yang berakar pada nilai-nilai lokal. Diharapkan, kontribusi keilmuan Salmiah dan Sudarmin dapat memperkuat kualitas pendidikan karakter di daerah, khususnya di Kabupaten Maros dan sekitarnya.
Laporan: Abdul Rahman