Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat STAI DDI Maros selenggarakan ruang diskusi Bedah Buku, Lapak Baca dan Sharing time yang dikemas dalam bentuk budaya ‘Tudang Sipulung’, di Pelatatan Gedung STAI DDI Maros. Kamis/07/07/2022.
Tudang sipulung dalam budaya Bugis Makassar dapat diartikan sebagai duduk bersilat dalam bentuk pertemuan antara beberapa orang guna menyambung hubungan emotional untuk sesamanya, budaya ini direduksi kembali dalam fungsinya di era milenial dengan iklim sosial yang berbeda dengan masa lampau.
Dalam agenda Tudang sipulung itu PMII STAI DDI Maros membuka ruang diskusi diantaranya Lapak Baca, Shating Time dan Bedah buku Menghadirkan Allah kembali dalam Hati yang dibedah oleh Yulianti Wafir yang beberapa minggu yang lalu dinobatkan sebagai Duta Baca Kabupaten Maros tahun 2022.
Berangkat dari kekhawatiran akan kurang massivnya kesadaran Mahasiswa dalam minat Baca sebagai referensi untuk berwawasan yang luas dan pemanfaatan fasilitas perpustakaan yang dihiraukan.
Ketua PMII Komisariat STAI DD Maros, Muhammad Saleh menuturkan,
“Karena kerisauan kita ini tidak jauh beda alangkah baiknya kita menjadi penggerak bak mulai dari akar rumput, kita satukan misi untuk sedkit rekonstruksi gaya perpustakan dengan konsep outdoor dalam lingkungan kampus, dan mengemas kegiatan itu dengan pelbagai agenda seperti bedah buku yang kita lakukam saat ini dan menghadirkan pemantik dari Duta Baca Kabupaten Maros. semoga budaya minat baca itu menjadi keharusan bahkan kewajiban untuk mahasiswa apalagi disekitar kita sudah banyak taman baca yang ada, tinggal merangkul teman-teman untuk masuk dalam circle itu. Tutur Saleh yang juga selaku ketua Lembaga Penulisan STAI DDI Maros itu.
Perpustakaan dengan gaya lapak itu memang sudah banyak dilakukan di kampus-kampus lainnya, bahkan di kabupaten Maros pun juga pernah ada. Di lingkungan STAI DDI Maros itu dulunya pernah ada yang dimotori oleh Khairullah yang sekarang menjabat sebagai ketua DEMA STAI DDI Maros, tapi sempat mandet dengan kesibukan prioritas lainnya. Namun Khairullah tetap bersikukuh akan mengaktifkan kembali lapak buku itu.
“Alhamdulillah saya bersyukur karena tudang sipulung ini merefleksi kami dalam beberapa tahun lalu yang dulunya kami duduk bareng di bawah pohon nangka itu namun sekarang saksi bisu itu sudah menua dan dihilangkan. Karena adanya semangat baru kepengurusan DEMA, kami akan usulkan meminta dukungan kepada pihak birokrasi kampus semoga ruang-ruang seperti ini menjadi budaya lingkungan kita yang baik dalam mendukung program Literasi khususnya di STAI DDI Maros.” Pungkas khairullah inisiator Lapak Baca Tanvan itu.